Balian Mabor: Ilmu Hantu Pemakan Mayat
Kisah ini berasal dari kepercayaan orang Dayak Bukit di daerahSampanahan, daerah di ujung tenggara pulau Kalimantan berseberangandengan Kotabaru Pulau Laut Kalimantan Selatan. Orang tua di sanabercerita secara turun temurun mengenai kisah seorang pemuda bernamaTanghi yang berubah menjadi Balian Mambur (tabib sakti menurutkepercayaan Kaharingan).
Menurut cerita, ada seorang anakbernama Tanghi yang sejak kecil sudah ditinggal mati kedua orangtuanya. Hidupnya tidak karuan dan luntang lantung mengharap belaskasihan orang. Akhirnya di kampung itu ada seorang duda yang merasakasihan dengan Tanghi dan mengangkatnya menjadi anak. Tanghi kemudiandewasa dengan bimbingan dan lindungan oleh orang yang sudah dianggapnyaayah ini. Dia diajari bertanam, berburu, dan berbagai keahlian hiduplainnya. Tanghi merasa sangat menyayangi dan menghormati ayah angkatnyaini. Tiba-tiba bencana kembali mendatangi hidup Tanghi, ayah angkatnyayang sangat disayangi meninggal dunia. Sebagai remaja tanggung Tanghisangat terpukul dan tidak tentu arah memikirkan nasib hidupnya kelak.Setelah ayahnya selesai dikuburkan, Tanghi tidak mau meninggalkankuburan ayahnya ini, dia terus menerus menangis dan meratapi kepergianayahnya. Selama tiga hari tiga malam Tanghi menjagai kuburan ayahnya,pada malam ketiga Tanghi merasa kelelahan dan tertidur di dekat kuburanitu.
Pada saat itulah datang Bumburaya (sejenis hantupemakan mayat), menurut kepercayaan lama, Bumburaya ini akan datangsetelah orang mati dikuburkan untuk memakan mayatnya, ini sebabnya adakepercayaan Kaharingan menunggui orang mati sampai tiga hari dikuburannya. Selama tiga hari Tanghi menangis dikuburan ayahnya ituternyata Bumburaya tidak berani mendekat, setelah Tanghi tertidurdikira Bumburaya kuburan itu sudah tidak ada lagi yang menjaganya.Mulailah Bumburaya dengan ganasnya menggali tanah untuk mencari mayatdi dalamnya, Tanghi yang tadi tertidur tiba-tiba terbangun mendengarbunyi kuburan digali. Tanghi mencari-cari asal suara itu, dilihatnya didalam kuburan ada makhluk asing yang hanya pernah didengarnya daricerita orang tua dulu. Di sekitar kuburan yang digali tadi terdapat Salipang(tas kecil dari rotan yang digantungkan di bahu), menurut ceritasalipang ini adalah tempat Bumburaya menyimpan ilmu kesaktiannya.Dengan mengendap-endap Tanghi mendekati salipang yang ditinggal di atasliang dan segera mengambilnya, Bumburaya terkejut mencium bau manusiahidup, segera ia bangkit dengan pandangan mengerikan dan mengancamdidekatinya Tanghi yang sedang memegang salipang miliknya. TetapiTanghi tidak merasa gentar, karena dalam kesedihannya ia tidak pedulilagi apakah hidup atau mati.
Melihat manusia yang adadihadapannya tidak takut, Bumburaya melunak dan berusaha membujukTanghi untuk mengembalikan salipang miliknya. Rupanya tanpa salipangmiliknya Bumburaya tidak memiliki kekuatan apa-apa kalau inginmenghadapi manusia.
“bulikakan pang salipang ampun diaku” bujuk Bumburaya. (kembalikan salipang milikku)
“kada handak, ikam sudah maulah idabul lawan kuburan abah diaku” tolak Tanghi (tidak mau, kamu sudah berlaku jahat terhadap kuburan ayahku)
“lamun kada handak mambulikakan jua kubunuh ikam!” ancam Bumburaya (kalau tidak mau mengembalikan akan kubunuh)
“bunuhha, aku ni kadada guna hidup di dunia lagi, kadada wadah mangadu,kadada rumah wadah banaung, baik aku mati ha daripada maristamananggung darita” tantang Tanghi (bunuhlah, tidak ada gunanyalagi aku hidup di dunia, tidak ada tempat mengadu dan rumah tempatbernaung, lebih baik mati saja daripada merana menanggung derita)
“ikam masih halus, mun balum masanya mati kada kawa diaku mambunuh ikam” kata Bumburaya (kamu masih kecil, kalau belum waktunya mati, aku tidak bisa membunuh kamu)
Adeganbujuk membujuk ini berlangsung lama, Tanghi tetap pada pendiriannyauntuk minta bunuh, minta mati kepada Bumburaya. Sedangkan Bumburayatidak mau membunuh Tanghi karena menurutnya belum waktunya Tanghi mati.Akhirnya Tanghi membujuk Bumburaya untuk menghidupkan kembali ayahnya,tetapi Bumburaya memberi peringatan bahwa tubuh ayahnya sudah sebagianhancur apabila dihidupkan akan menjadi bentuk yang mengerikan. Tanghibersedia apapun bentuk ayahnya asal bisa tetap hidup bersamanya. Makamulailah Bumburaya menghidupkan ayah Tanghi, ternyata memang benar saatayah Tanghi bangkit, matanya dan sebagian besar tubuh sudah dimakanulat dan mengerikan. Tanghi melihat kondisi ayahnya malah ketakutan, iaminta kepada Bumburaya untuk mengembalikan saja ayahnya dalam kubur.Bumburaya pun kembali mematikan ayah Tanghi dan mengembalikan mayatnyadalam kubur.
Setelah keinginan Tanghi dipenuhi ternyata Tanghitetap tidak mau mengembalikan salipang milik Bumburaya. Tidak kehabisanakal Bumburaya pun membujuk Tanghi dengan kesaktian miliknya.
“apa maksud ikam” tanya Tanghi (apa maksudmu)
“gasanikam kubariakan minyak nang ada di dalam salipang itu, minyaknyabahasiat banar, urang garing wan urang nang sudah mati kawa ikam tambaimun disapuakan minyak ngini” terang Bumburaya (untukmu kuberikanminyak yang ada di dalam salipang, minyaknya sangat berkhasiat, orangsakit dan orang mati bisa disembuhkan kalau diusapkan minyak ini)
“mun kaya itu, aku hakun” kata Tanghi (kalau begitu aku bersedia)
“tapiada sabuting syaratnya, ikam kada bulih jauh-jauh manambai urang,batasnya kada bulih tapamalam di wadah urang nang ikam datangi itu”kata Bumburaya lagi (tapi ada satu syaratnya, kamu tidak boleh terlalujauh mengobati orang, batasnya tidak boleh sampai bermalam di tempatorang yang akan diobati)
“kanapa kaya itu?” tanya Tanghi (mengapa seperti itu?)
“mun ikam kawa sakahandak hati maubati urang nang garing sampaijauh-jauh, kadada lagi kena urang mati maka kadada lagi mayat gasan akumakan” Bumburaya menerangkan (kalau kamu bisa sekehendak hati mengobatiorang sampai jauh, tidak ada lagi orang yang mati, maka tidak ada mayatuntuk aku makan)
Tanghi pun setuju, dikembalikannya salipangmilik Bumburaya, setelah itu segera Bumburaya memberikan ilmunya sertaminyak untuk mengobati orang sakit bahkan orang yang sudah mati kepadaTanghi. Akhirnya Tanghi menjadi pananambaan (tabib) yangsanggup mengobati sakit apa saja dan menghidupkan kembali orang yangmati. Nama Tanghi semakin terkenal, berduyun-duyun orang menemuinya,bagi yang sakit ringan datang sendiri, yang sakit berat didatangi kerumah tetapi Tanghi tetap memegang syarat untuk tidak terlalu jauh menambai (mengobati) orang. Karena ketenarannya itu ia mendapat gelar Balian Mambur konon cara Balian ini masih dipakai sampai sekarang.
Dalamkepercayaan Kaharingan, upacara Balian dilakukan dengan cara :mula-mula keluarga si sakit menyediakan sepotong kayu yang diukirmenyerupai manusia, ada juga berbentuk Naga dan Ular terbuat dari kayuPulantan yang ringan. Di tengah balai disediakan tempat berbentuklingkaran yang bernama langgatan ( tempat meletakkanperalatan upacara) disini diletakkan patung sebagai lambang dewa-dewayang dipuja. Selama melakukan balian, gendang dibunyikan dan gelanghiyang dihentakan. Gelang Hiyang terbuat dari gangsa dan jumlah yangdipakai oleh seorang Balian menunjukkan kesaktiannya. Balian tingkattertinggi memakai 3 gelang hiyang. Langgatan dihiasi pula dengananyaman pucuk enau, di dalamnya diletakkan bakul dengan bermacam motifdan bentuk. Motif dan bentuk bakul ini ada yang dinamakan pipit mandi,mayang merekah, naga maulit (melingkar) dan sebagainya. Isi bakulmerupakan sesajian bagi dewa-dewa berupa beras, lamang, ayam, danlain-lain sesuai keinginan Balian. Kerja Balian dalam mengobati inidisebut batutulung. Dalam upacara batutulung orang yang sakitdiletakkan membujur, dan selama siang malam sang Balian batandik (menari setengah loncat) di sekeliling orang sampai akhirnya sembuh.
Beberapatahun kemudian Tanghi sudah tua dan berkeluarga serta semakin terkenal.Rupanya dengan ketenarannya itu dan niat baik Tanghi membuatnya lupauntuk tidak mengobati orang jauh-jauh sehingga Bumburaya tidakmempunyai makanan mayat lagi di sekitar sana dan akhirnya pergimeninggalkan Tanghi. Akibatnya ada orang yang iri dan mengetahuirahasia perjanjian Tanghi dengan Bumburaya. Saat Tanghi melakukanpengobatan yang jauh, orang yang iri itu menculik anak dan istri Tanghikemudian membunuhnya, supaya Tanghi tidak bisa lagi menghidupkandibakarnya mayat mereka berdua dan abunya dibuang ke sungai.
SaatTanghi pulang dia tidak menemukan anak dan istrinya, kata orang kampungmereka berdua sudah dibunuh dan dibakar tanpa ada sisa mayatnya lagi.Mendengar ini Tanghi pun kehilangan semangat hidup, pikirnya buat apadia bisa mengobati orang tetapi keluarga sendiri tidak bisadisembuhkan. Akhirnya Tanghi bertekad tidak ingin lagi menemui manusia,dia bersumpah bila manusia ingin bantuannya harus mengadakan upacarabalian delapan hari delapan malam tanpa makan dan tidur terus menerusbatandik. Setelah mengucapkan sumpah itu Tanghi menghilang jasadnyamendewata dan tidak bisa lagi ditemui manusia.
Sejak saat itudi kepercayaan Kaharingan bermunculan Balian-Balian lainnya untukmelakukan pengobatan tetapi tidak ada yang sehebat Balian Mambur yangsampai bisa menghidupkan orang mati. Balian yang lain selalu berupayamemanggil Balian Mambur tetapi tidak ada yang sanggup. Menurutkepercayaan apabila ada orang Dayak bukit sakit kemudian diobati Baliantetapi tidak berhasil berarti Balian Mambur tidak sudi datang menolongmereka.
Sumber: http://sanggar-ada.webs.com/apps/blog/entries/show/4004284-balian-mambur-ilmu-hantu-pemakan-mayat
Sumber: http://sanggar-ada.webs.com/apps/blog/entries/show/4004284-balian-mambur-ilmu-hantu-pemakan-mayat